Flow meter solar merupakan salah satu komponen paling penting pada industri dengan konsentrasi pada cairan kimia. Sesuai penamaan, alat di tersebut digunakan untuk mengukur estimasi jumlah aliran solar yang keluar.
Memahami cara kerja dari alat tersebut sangat penting karena memudahkan pengoperasian kedepannya. Terutama dari segi teknis yang melibatkan kinerja komponen di dalamnya, sehingga mampu berfungsi dengan baik saat digunakan.
Alat yang ditemukan oleh seorang insinyur kenamaan asal Jerman, Reinhard Woltman, ini memanfaatkan tenaga mekanis dalam pengoperasianya. Cara kerjanya adalah memanfaatkan bilah baling-baling (rotor), sensor magnet, dan beberapa komponen lainnya.
1. Energi mekanik sebagai pemutar bilah baling-baling (rotor)
Energi mekanis tersebut dihasilkan dari aliran cairan ketika mulai berjalan melewati pipa, dan kemudian menggerakkan baling-baling. Bilah baling-baling (rotor) tersebut atau 'pinwheel', akan berputar karena digerakkan cairan sehingga arusnya terbaca.
Keterbacaan tersebut kemudian diterjemahkan menjadi data-data, yang kemudian dijadikan sebagai indikator. Semakin deras arus cairan, bilah baling-baling yang dirancang dengan elevasi tertentu itu akan semakin kencang dengan stabil ketika berputar.
2. Sensor atau magnet sebagai pemantau kecepatan putar
Seperti flow meter solar misalnya, keterbacaan data dari arus yang dihasilkan berasal dari sensor atau magnet. Fungsinya adalah memantau kecepatan putar dari baling-baling, di mana hal tersebut menghasilkan gesekan magnetis.
Gesekan secara magnetis tersebut nantinya akan menghasilkan frekuensi yang disebut pulsa. Di mana pulsa ini kemudian diolah sebagai data sehingga mudah dibaca, seperti tekanan, suhu, viskositas, hingga komposisi pada cairan.
Badja Abadi Sentosa menyediakan berbagai peralatan seperti Ultrasonic Flowmeter dengan fitur-fitur sesuai standar industri. Komponennya terdiri dari perangkat utama, transducer hingga pemancar, yang telah mendukung sensor temperatur maupun SD card.
3. Dioperasikan dengan kecepatan sedang
Flow meter solar juga harus dioperasikan sesuai petunjuk standar dari produsen bersangkutan. Selain agar mampu berfungsi dengan baik, alat tersebut juga rawan mengalami kerusakan jika aliran cairan berjalan terlalu deras.
Derasnya aliran tersebut secara tidak langsung akan membuat baling-baling bekerja lebih cepat dari biasanya. Hal tersebut akan membuat bagian komponen-komponennya cepat aus hingga merusak bantalan (bearing), atau mengganggu pergerakan rotor.
Kinerja dari flow meter solar tidak lepas dari beberapa komponen di dalamnya yang saling terhubung satu sama lain. Mulai dari pergerakan baling-baling cakram (rotor), detektor magnet, hingga sensor elektronik digital.
1. Baling-baling cakram (rotor)
Baling-baling berbentuk cakram atau rotor, berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan data secara mekanis lewat frekuensi aliran. Di mana pada proses tersebut cairan akan menghasilkan pulsa, yang kemudian ditangkap oleh sensor.
Jika Anda mencari flow meter solar berkualitas, Badja Abadi Sentosa menyediakan berbagai pilihan alat yang bervariasi. Seperti produk dari Fast-Flo, dengan fitur akurasi tinggi, pilihan ukuran jangkauan, dan sebagainya.
Produk tersebut sangat cocok digunakan beberapa aktivitas pemantauan, seperti monitoring produksi serta tes keseimbangan air. Aplikasinya juga banyak digunakan untuk mengukur berbagai jenis cairan, salah satunya seperti solar dan sejenisnya.
2. Detektor magnet
Selanjutnya adalah detektor magnet sebagai sensor yang menangkap data dari gerakan magnetis dari perputaran baling-baling rotor. Gerakan magnetis tersebut menghasilkan frekuensi dalam bentuk sinyal, dan kemudian diolah menjadi sebuah data.
Salah satu komponen pada flow meter solar ini sangat penting karena difungsikan sebagai pengolah data. Informasi tersebut kemudian ditampilkan pada layar digital sehingga pengguna bisa menjadikannya sebagai indikator secara real-time.
3. Sensor elektronik tipe digital
Hasil akhir dari proses pemantauan aliran air tersebut akan menjadi data yang dibaca oleh sensor elektronik tipe digital. Di mana layar LED akan menunjukkan seberapa cepat arus mengalir dan sebagainya.
Indikator dari flow meter solar tersebut juga bisa membaca berbagai hal teknis yang dihasilkan lewat perputaran rotor. Aplikasinya secara umum sangat memudahkan pengguna untuk mendapatkan data-data terkait dengan akurasi tinggi
Secara umum, alat ini digunakan untuk mengukur laju aliran sebagai penentu massa linier atau nonlinier dan aliran volumetrik cairan. Meski demikian, ada beberapa fungsi lain yang akan didapatkan oleh penggunanya.
1. Menghitung jumlah presisi, akurasi, dan resolusi ukuran cairan
Flow meter solar secara spesifik diaplikasikan sebagai alat pemantau bagi cairan tersebut dari berbagai sisi. Tujuannya adalah meningkatkan presisi, akurasi, dan resolusi ukuran cairan, sehingga proses pemantauan berjalan lebih efektif.
Alat tersebut juga bisa mengukur volume suatu material berdasarkan kecepatan atau massanya. Dengan menggunakan berbagai metode perhitungan, analisanya menghasilkan laporan seperti aliran massa, tekanan absolut, tekanan diferensial, viskositas, hingga suhu.
2. Sebagai investasi jangka Panjang karena ketahanannya
Penggunaan flow meter solar untuk skala industri besar dari sisi ekonomis, sangat menguntungkan sebagai investasi jangka panjang. Asalkan pemakaiannya sesuai dengan kebutuhan, alat tersebut bisa tertahan dalam waktu yang lama.
Terlebih benda cair seperti solar rentan membawa kotoran, perawatan komponen juga harus diperhatikan dengan seksama. Tujuannya adalah meminimalisir kerusakan karena berbagai faktor tertentu, agar mampu menekan biaya perbaikan secara signifikan.
Flow meter solar merupakan peralatan yang rawan mengalami kerusakan jika tidak digunakan sesuai dengan petunjuk standarnya. Namun jika hal tersebut terjadi, ada beberapa tips di bawah ini untuk merawat komponennya.
1. Melakukan pemeriksaan secara berkala
Pemeriksaan secara berkala merupakan hal utama yang bisa dilakukan sebagai salah satu bentuk perawatan. Tidak hanya pada bagian-bagian komponen di dalamnya, tapi juga memastikan agar alat tetap dalam kondisi normal.
Flow meter solar Ultrasonic dari FAST-FLO tidak hanya dikenal lewat fitur-fiturnya yang canggih, tapi juga kualitasnya. Di mana alat satu ini kompatibel dengan pemasangan tipe jepit (clamp), inserted. serta pipeline.
Anda bisa mendapatkannya dengan mudah di Badja Abadi Sentosa, dengan beberapa pilihan sensor temperatur dan transducer. Sedangkan transmitter disediakan dalam tiga tipe, yakni wall-mounted, panel-mounted, serta explosion-proof yang tahan ledakan.
2. Ganti baling-baling jika terlihat aus
Keausan bantalan pada poros akan tampak seperti lesung pipit di bagian alur yang terpotong atau ujung poros. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi kinerja baling-baling sehingga tidak berfungsi secara maksimal.
Terlebih pada flow meter solar, cairan tersebut memiliki dampak signifikan pada bagian rotor sehingga harus diganti jika aus. Dengan begitu, perawatan tersebut tidak akan mengganggu proses maupun performa komponen lainnya.
3. Perhatikan keakuratan indikator pada meteran
Apa yang harus dilakukan jika indikator tidak menunjukan hasil pemantauan secara akurat dan presisi? Jawabannya adalah dengan melihat apakah terdapat puing-puing di dalam meteran atau kerusakan poros di dalam saluran.
Bisa juga disebabkan dengan cairan yang terlalu kental sehingga menyulitkan perputaran bilah baling-baling. Periksa juga kemungkinan pemasangan alat tidak sesuai standar. sehingga dapat pembacaan indikator pada LED menjadi tidak akurat.
Salah satu kunci kesuksesan dalam mengoperasikan sebuah alat tertentu pada sebuah industri adalah, kemampuan dalam memahami kinerjanya secara teknis. Termasuk perangkat seperti flow meter solar beserta bagian-bagian komponen di dalamnya.
Copyright © 2024 PT BADJAABADI SENTOSA. All Rights Reserved