Centrifugal pump atau pompa centrifugal adalah jenis pompa yang paling banyak digunakan, ia memiliki kelebihan diataranya karena pengoperasiannya yang mudah, maintenance yang tidak terlalu mahal, tidak berisik dan lain sebagainya. Centrifugal pump atau pompa centrifugal adalah jenis pompa yang paling banyak digunakan, ia memiliki kelebihan diataranya karena pengoperasiannya yang mudah, maintenance yang tidak terlalu mahal, tidak berisik dan lain sebagainya.
Lihat Produk Kami : Maxipump Centrifugal Pump Series EA - 50
Sebelum memahami cara kerja centrifugal pump, ada baiknya kita mengenal prinsip dasar pompa terlebih dahulu. Pompa adalah alat untuk mengalirkan fluida cair, berbeda dengan kompresor yang biasanya digunakan untuk mengalirkan fluida compressible, seperti udara. Salah satu jenis pompa yang sering digunakan adalah AC transfer pump, yang berfungsi untuk memindahkan cairan, seperti bahan bakar atau cairan lainnya, dalam sistem berbasis listrik AC.
Lihat Produk Kami : FTI Seri DB / SP Pump
Prinsip kerja pompa adalah ia mencipatakan tekanan vakum pada inletnya, yang akhirnya menyerap fluida ke dalam pompa, kemudian mendorongnya melalui keluaran, discharge. Ada dua jenis pompa sebenarnya, yaitu positif displacement pump dan satu lagi jenis kinetic, centrifugal pump ini masuk dalam jenis pompa yang kinetic.
Pada pompa centrifugal, gaya centrifugal dimanfaatkan untuk memindahkan fluida. Untuk memahami gaya ini, bayangkan sebuah ember berisi air yang diikatkan pada tali. Jika ember diputar mengelilingi kepala, air tetap berada di dalam ember karena gaya centrifugal "menekan" air ke dasar ember. Semakin cepat putarannya, semakin besar gaya yang terasa pada tangan melalui tali. Gaya yang menarik ember menjauh dari pusat putaran itulah yang disebut gaya centrifugal.
Gaya sentrifugal adalah gaya yang muncul dalam gerak melingkar dan bekerja menjauhi pusat putaran. Gaya ini bernilai positif karena selalu mendorong objek keluar dari sumbu rotasi. Dalam pompa centrifugal, prinsip ini dimanfaatkan melalui impeller yang berputar dengan kecepatan tinggi. Saat impeller berputar, fluida di dalamnya terdorong ke arah luar karena gaya sentrifugal, sehingga fluida bergerak menuju saluran discharge dengan tekanan tinggi.
Sementara itu, putaran impeller juga menciptakan area bertekanan rendah di sisi suction. Tekanan rendah ini menghasilkan efek hisap yang menarik fluida masuk ke pompa melalui sisi suction. Proses ini memungkinkan pompa centrifugal bekerja secara kontinu, dengan fluida yang terus mengalir masuk melalui suction dan keluar melalui discharge akibat perbedaan tekanan yang dihasilkan.
Dalam pompa centrifugal, aliran tidak selalu berbentuk radial flow. Ada juga jenis aliran axial flow, yaitu aliran yang sejajar atau paralel dengan poros (shaft) pompa. Contoh sederhana dari axial flow dapat dilihat pada kipas angin. Bayangkan sebuah kipas angin yang berputar di dalam selongsong berbentuk bundar, aliran udara yang dihasilkan sejajar dengan porosnya, itulah yang disebut axial flow.
Sebaliknya, radial flow bekerja seperti penjelasan sebelumnya, di mana tekanan dihasilkan oleh gaya sentrifugal. Cairan masuk melalui pusat impeller dan terdorong keluar tegak lurus terhadap poros pompa. Dalam radial flow, cairan diarahkan keluar ke bagian tepi impeller, menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dibandingkan axial flow. Kedua jenis aliran ini digunakan sesuai dengan kebutuhan spesifik dalam aplikasi pompa.
Dalam pompa centrifugal, setiap komponennya memiliki peran penting untuk memastikan kinerja yang optimal. Beberapa bagian utama meliputi shaft, impeller, seal, dan casing. Shaft adalah poros logam yang menghubungkan penggerak utama (motor) dengan impeller, mentransfer putaran dari motor ke impeller untuk menciptakan aliran cairan. Impeller, yang menyerupai baling-baling, berfungsi untuk meningkatkan energi fluida melalui rotasi, menciptakan tekanan dan aliran yang diperlukan.
Seal atau gasket berfungsi sebagai perapat untuk mencegah kebocoran cairan di antara bagian-bagian yang terhubung. Karena pompa ini sering digunakan untuk mengalirkan cairan seperti air, tanpa seal yang baik, kebocoran dapat terjadi dan mengurangi efisiensi pompa. Sementara itu, casing adalah rumah pompa yang melindungi semua komponen internal serta menjadi saluran bagi cairan untuk masuk dan keluar. Casing juga dirancang untuk menahan tekanan yang dihasilkan oleh pompa dan memastikan aliran cairan berjalan sesuai desain.
Baca Juga : Fakta Menarik Mesin Pompa SPBU, Sudah Tahukah Anda?
Pada casing pompa centrifugal, biasanya terdapat flange yang digunakan untuk menyambungkan pompa dengan sistem perpipaan. Dalam praktiknya, untuk menghemat biaya saat membeli pompa, sering digunakan reducer untuk menyambungkan pipa berdiameter lebih besar ke pompa.
Pemilihan jenis reducer, apakah eccentric reducer atau concentric reducer, bergantung pada aplikasinya. Umumnya, eccentric reducer digunakan pada sisi suction untuk mencegah terbentuknya kantong udara (air pocket) yang dapat mengganggu aliran cairan dan mengurangi efisiensi pompa. Sementara itu, concentric reducer lebih sering digunakan pada sisi discharge, di mana risiko pembentukan kantong udara tidak menjadi masalah utama. Kombinasi ini memastikan aliran yang lancar dan efisien di seluruh sistem.
Keuntungannya
Kerugiannya
Copyright © 2024 PT BADJAABADI SENTOSA. All Rights Reserved